Invasi Grunge

Istilah grunge muncul pertama kali ketika Mark Arm - vokalis band Mudhoney – menggunakannya untuk mendefinisikan jenis musik yang mereka mainkan. Sebuah istilah yang mengacu pada kata grunge / grungy yang  berarti kotor atau dekil dalam bahasa Inggeris slang. Dan kemudian melekat pada sebuah genre musik baru dengan ciri khas distorsi pada gitar bersetting volume tinggi namun nyaris tanpa sound effect dengan lirik-lirik sarkas yang mudah dimengerti namun memiliki makna mendalam. Jenis musik yang dinilai banyak kritikus tidak lebih dari rock n roll tanpa atribut. Dan sebagian meyakininya sebagai subgenre aliran alternative, heavy metal, yang dipadukan dengan punk.

Grunge semakin populer. Pada pertengahan 80-an, bermunculan band-band yang memiliki kriteria tersebut. Green River, dan Skin Yard menggebrak dengan lagu-lagu berakar heavy metal dan hardcore punk. Bersama Malfunkshun dan The U-Men. mereka merupakan band-band yang paling berpengaruh dia awal perkembanga grunge sehingga menempatkan keempat band tersebut sebagai The Godfathers of Grunge.

Demikian banyaknya band pengusung grunge berasal dari Seattle, Washington di awal perkembangannya, maka grunge pun sering juga disebut dengan Seattle Sound. Dan salah satu diantaranya – Mudhoney – dijuluki sebagai The King of Grunge karena merupakan band paling awal mengusung genre grunge dan menjadi inspirasi bagi band-band yang lain.

Pada gilirannya patut dicatat peran besar Nirvana, Sound Garden, Pearl Jam, dan Audioslave dalam meningkatkan popularitas grunge. Mereka menjadi acuan pengusung grunge yang lain seperti Stone Temple Pilots, Bush dan Seven Mary Three, SilverChair, Everclear, CandleBox.

Nirvana sangat berjasa menjadikan grunge sebagai mainstream di Amerika bahkan dunia. Musik mereka
yang berideologi indie dengan melodi pop dan distorsi heavy metal yang sangat idealis, menyedot perhatian dunia. Kesuksesan tur keliling dunia mereka turut mengantar grunge menjadi kultur yang mendunia. Bahkan demikian populernya kultur grunge pada saat itu, memicu munculnya Riot Grrrl, yaitu gerakan feminis underground yang menginginkan persamaan derajat. Band-band grunge beranggota para wanita pun bermunculan. Bikini Kill, Bratmobile, dan Sleater-Kinney adalah beberapa diantaranya.

Kultur grunge juga merambah industri fashion. Mereka membuat pasar dan mode baru yang bertemakan grunge. Kemeja berbahan dasar kain flannel dan celana jeans lusuh yang dilubangi pada bagian lututnya, menjadi trend saat itu.


Archives